Gout (Penyakit Asam Urat) dan Hiperurisemia

#yellow 💛 Have a great weekend! 
Sumber : www.pinterest.com
Gout (Penyakit Asam Urat) dan Hiperurisemia
Sumber : Dipiro, 2015

Gout ditandai dengan hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat di dalam darah), serangan berulang athritis (radang sendi) akut dengan adanya kristal monosodium urate (MSU) di cairan leukosit sinovial, deposit (penumpukan) kristal MSU di jaringan dalam dan sekitar sendi (tophi), penyakit ginjal interstitial, dan nephrolithiasis (batu ginjal) asam urat.

PATOFIOLOGI (ilmu yang mempelajari gangguan fungsi tubuh
  • Asam urat adalah produk akhir dari degradasi purin. Peningkatan urat pada individu yang mempunyai gout dapat terjadi akibat :  produksi berlebih atau underexcretion (penurunan laju pembuangan asam urat melalui urin).
  • Purin berasal dari : makanan dengan kandungan purin (diet purin), konversi asam nukleat jaringan menjadi purin nukleotida, atausintesis de novo basa purin. 
  • Overproduksi asam urat dapat terjadi karena abnormalitas sistem enzim yang meregulasi metabolisme purin (contoh : peningkatan aktivitas PRPP sintetase (phosphoribosyl pyrophosphate) atau defisiensi HGPRT (hypoxanthine-guanine phosphoribosyl transferase). Overproduksi asam urat dapt terjadi karena peningkatan kerusakan jaringan asam nukleat, seperti gangguan mieloproliferatif dan limfoproliferatif. Obat sitotoksik dapat menyebabkan kelebihan produksi asam urat karena lisis dan pemecahan materi seluler. 
  • Makanan berpurin tidak signifikan dalam menurunkan hiperurisemia tanpa adanya gangguan dari metabolisme atau eliminasi purin. 
  • 2/3 asam urat yang dihasilkan setiap hari diekskresikan melalui urin. Sisanya melalui saluran pencernaan (GI) setelah didegradasi oleh bakteri kolon. Penurunan ekskresi asam urat dibawah tingkat produksi menyebabkan hiperurisemia dan peningkatan natrium urat.
  • Obat-obat yang menurunkan renal clearence asam urat termasuk : diuretik, asam nikotinat, salisilat (<2 g / hari), etanol, pirazinamid, levodopa, etambutol, siklosporin, dan obat sitotoksik.
  • Penumpukan kristal asam urat di cairan sinovial menghasilkan  : inflamasi, vasodilatasi,
    peningkatan permeabilitas pembuluh darah, aktivasi komplemen, dan aktivitas kemotaktik
    untuk leukosit polimorfonuklear.
    Phagocytosis kristal urat oleh leukosit menghasilkan lisis sel secara cepat dan pelepasan enzim proteolitik ke dalam sitoplasma. Reaksi peradangan berikutnya menyebabkan : nyeri sendi yang intens, eritema, kehangatan, dan bengkak.
  • Nefrolitiasis (batu ginjal) asam urat terjadi pada 10% sampai 25% pasien gout. Faktor predisposisi (kecenderungan) termasuk ekskresi asam urat pada urin secara berlebihan, urin asam, dan urin sangat pekat. 
  • Pada nefropati asam urat akut, gagal ginjal akut terjadi karena penyumbatan aliran urin karena pengendapan kristal asam urat yang berukuran besar di colecting duct dan ureter.
  • Tophi (deposit urat) jarang terjadi dan merupakan komplikasi akhir dari hiperurisemia.
    Lokasi yang paling umum adalah dasar jari-jari, olecranon bursae, ulnar aspect of
    forearm, Achilles tendon, lutut, pergelangan tangan, dan tangan.

Comments