Sejarah Meprofarm



SEJARAH MEPROFARM

Meprofarm terus berkembang menjadi sebuah perusahaan farmasi yang cukup besar di Indonesia sejak didirikan tahun 1973. Sejarah MEPROFARM dimulai pada tahun 1973, MEPROFARM pertama kali didirikan oleh 5 orang. Pada saat itu MEPROFARM hanya memasarkan 5 produk generik yang secara langsung dipasarkan oleh Bapak Wanne Mardiwidyo, sang pemilik/pendiri. Seluruh produk masih diproduksi secara makloon / pengerjaan produk oleh pihak lain, di ITB, Bandung. Lanjut pada tahun 1975, dengan meningkatnya penjualan dan komitmen yang tinggi untuk dapat menyediakan produk bermutu tinggi, dimulailah produksi secara mandiri. Pada tahun 1993, dimulai pembangunan fasilitas MEPRO-1 di jalan Soekarno Hatta 789, Bandung. Fasilitas ini didesain untuk memenuhi persyaratan CPOB.

MEPRO-1 telah beroperasi sejak tahun 1995 dengan luas lahan 40.000 m2 dan luas bangunan 25.000 m2. Pada tahun 1995 tersebut, MEPRO-1 selesai dibangun. Seluruh operasional perusahaan seperti pabrik (termasuk produksi, QC, R & D, gudang), marketing, keuangan dan seluruh fungsi administratif lainnya dijalankan di lokasi ini. Pada tahun tersebut juga telah selesai dibangun fasilitas produksi sefalosporin steril dan non-steril. Pada tahun 1996, MEPROFARM memperoleh sertifikat CPOB untuk sediaan sediaan tablet, kapsul keras, sirup cair, sirup kering dan krim. Tahun 1998, MEPROFARM memperoleh sertifikat CPOB untuk sediaan sefalosporin serbuk steril, tablet, dan sirup kering.

Tahun 2004, dari hasil pemetaan terhadap pemenuhan persyaratan CPOB yang dilakukan oleh BPOM terhadap industri-industri farmasi di Indonesia. MEPROFARM memperoleh nilai dengan kriteria A. Mulai tahun 2006, proyek MEPRO-2 mulai dibangun. Bangunan MEPRO-2 terletak di bagian belakang dari MEPRO-1. MEPRO-2 dikhususkan untuk memproduksi bentuk sediaan  cairan steril (cairan injeksi dengan volume kecil / SVP = Small Volume Parenteral), sirup cair, supositoria/ovula, krim, dan sirup kering. MEPRO-2 juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terbaru di bagian Penelitian dan Pengembangan untuk menunjang pengembangan produk baru dengan lebih baik, mempercepat pemasaran produk baru dan tentunya untuk meningkatkan mutu dari produk itu sendiri. Fasilitas produksi MEPRO-1 dan MEPRO-2 tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan MEPROFARM saja, tetapi kami juga terbuka untuk melakukan kerjasama dengan industri farmasi lain, misal dalam bidang kerjasama pembuatan obat (toll manufacturing). Kemudian tahun 2008, MEPROFARM memperoleh sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001. Dan akhirnya pada tahun 2011, MEPRO-2 memperoleh sertifikat CPOB dan mulai beroperasi.

Saat ini MEPROFARM telah bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia untuk mematuhi dan meningkatkan standar industri. Aliansi strategis dengan perusahaan farmasi lainnya yakni dengan PT. Tanabe Indonesia, PT. Astellas, PT. Dexa Medica, PT. Merck, PT. Holi,  Life Science Investment, Ltd, Ferris, Synmosa, Trb Chemdica, PT. Ikapharmindo Putramas, Landson, Actavis, Soho, PT. Otto Pharmaceutical Industies, dan Mbs. Selain itu, MEPROFARM juga tergabung ke dalam grup bersama dengan PT Holi Pharma, PT Jamu Indonesia Simona, PT Great Mataram, Citarum Hotel, dan Meprohall Convention & Concert.

Comments