Swamedikasi Infeksi Jamur (Panu)

I ll ustrations
Sumber : www.pinterest.com


SWAMEDIKASI INFEKSI JAMUR
(PANU)

a.      Patofisiologi Panu
Malassezia furfur/pitsirioum ovale memang sudah ada di tubuh sebagai flora normal, namun sewaktu-waktu dikarenakan beberapa faktor menjadi menyerang tubuh atau patogen, menimbulkan lesi berupa makula yang dapat berbentuk hipopigmentasi dimana warna lesi lebih pucat dibanding kulit sekitar atau hiperpigmentasi dimana warna kulit lebih gelap dari sekitarnya.
Saat jamur Malassezia furfuryang masih dalam bentuk blastospora akan berkembang menjadi miselium,jamur akan mengoksidasi asam lemak dengan cara enzimatis(asam lemak itu sendiri digunakan untuk pertumbuhan jamur). Oksidasi lemak itu akan menghasilkan asam dikarbosilat sebagai produk sampingannya. Asam dikabosilat  akan menghambat enzim tironase yang berguna dalam pembentukkan pigmen di melanosit. Akibatnya, pigmen tidak terbentuk menghasilkan lesi kulit dimana kulit yang terinfeksi lebih pucat dari sekitarnya (Mendez, 2010).
Gambar 3. Patofisiologi Panu
Panu tidak selalu menimbulkan gejala hipopigmentasi,terkadang dapat pula ditemukan lesi yang lebih gelap dari kulit yang tidak diserang (hiperpigmentasi). Hal ini disebabkan M.furfur memicu pembesaran melanosom yang di buat melanosit pada lapisan basal epidermis (Mendez, 2010).
Walaupun jarang,panu dapat menimbulkan  lesi papul.hal ini disebabkan reaksi perdangan oleh sistim perthanan imun tubuh dimana akan meningkatkan permebealitas kapiler. Akibatnya protein/eksudat dalam kapiler dermis akan keluar ke jaringan  mebentuk tonjolan berisi benda padat (papul) (Mendez, 2010).

b.      Swamedikasi panu
Dikarenakan tidak terdapat resep dokter saat swamedikasi oleh apoteker kepada pasien, golongan jenis obat yang boleh diberikan hanya obat over the counter (OTC) yang berisi obat bebas dan bebas terbatas dan juga obat obat wajib apotek (OWA). Obat-obat beserta informasinya yang harus diberikan oleh apoteker kepada pasien untuk swamedikasi panu adalah sebagai berikut.
Obat OWA :
Nistatin
Keterangan
Indikasi
infeksi jamur lokal
Pemberian
maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Efek Samping
mual, muntal, diare pada dosis tinggi, iritasi oral dan sensitisasi, ruam (termasuk urtikaria) dan dilaporkan terjadi sindroma Stevens-Johnson (jarang).
Keterangan
nistatin kurang efektif mengobati tinea
Sediaan
Dewasa : salep, krim, mengandung 100.000 U/g
Anak-anak : sama seperti dewasa (MIMS Indonesia)
Dosis
Oleskan atau taburkan di kulit yang terinfeksi panu.
Dewasa : Gunakan 2 – 4 kali / hari
Anak-anak : Gunakan 2 – 4 kali / hari
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap nistatin
Gambar
 
Merk dagang
Nystatin Cream USP 100.000, Myco-z Ointment.

Mikonaznoilrat / Mikonazol
Keterangan
Indikasi          
Infeksi jamur lokal
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Sediaan
Krim, lotion, atau bedak yang mengandung 2% miconazole.
Dosis
Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas, Oleskan 2 kali sehari selama 2-6 minggu.
Cara pakai
Oleskan tipis di seluruh permukaan yang terinfeksi panu
Kontraindikasi
Hipersensitif mikonazol
Efek samping
(Jarang) Iritasi, terbakar, maceration, alergi kontak dermatitis.
Gambar
Merk dagang
Daxtarin, Miconazole

Tolnaftat
Keterangan
Indikasi
Infeksi jamur lokal
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Dosis
Topikal 1%, Oleskan 2 kali sehari
Cara pakai
Oleskan tipis di seluruh permukaan yang terinfeksi panu
Efek samping
Iritasi, alergi, kontak dermatitis, pruritus, stinging
Sediaan
gel, powder, krim
Kontraindikasi
Hipersensitif
Gambar
  
Merk Dagang
Tinactin, Tolnaftat

Ekonazole
Keterangan
Indikasi
Infeksi jamur lokal
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Efek Samping
Erithema (3%), (frekuensi tidak ditetapkan) : rasa terbakar dan menyengat, pruritus
Keterangan
Lanjutkan terapi sampai  waktu regimen tuntas walaupun infeksi hilang.
Sediaan
Krim, sabun
Dosis
1%, pakai setiap hari, selama 2 minggu.
Interaksi
+ warfarin : ekonazol topikal meningkatkan efek warfarin dengan cara menurunkan metabolisme. Lakukan monitor.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
Gambar
 
Merk dagang
Ecoza, econazole

Hidroquinon
Keterangan
Indikasi
Hiperpigmentasi kulit
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Efek Samping
Frekuensi tidak ditetapkan : iritasi dan sensitisasi kulit ringan (terbakar, menyengat), infeksi kulit, kekeringan, eritema, reaksi inflamasi.
Dosis
Dewasa : krim topikal (2%, 4%), lotion (2%), emulsi (4%), larutan topikal (2%, 3%), gel topikal (2%, 4%)
Terapkan ke daerah yang terkena dan gosokkan secara menyeluruh 2 kali sehari.
Peringatan
Kontraindikasi : hipersensitivitas, terbakar sinar matahari, use as depilatory drug.
Perhatian : mengandung sulfit yang dapat menyebabkan reaksi tipe-alergi, hindari paparan sinar matahari yang tidak perlu, jangan mengaplikasikan dekat mata, kulit yang luka, terkelupas, atau terbakar sinar matahari, setelah bercukur atau menggunakan obat penghilang rambut; atau pun pada miliaria rubra (biang keringat).
Gambar
 
Merk dagang
Lustra, Melquin, Melquin HP 4%, Melquin-3 Topical Solution, Lustra-AF, Lustra-Ultra, Alphaquin, Claripel, Clarite, Eldopaque, Eldoquin, Epiquin Micro, Esoterica, Melanex, Melpaque, Nuquin HP Cream, Nuquin HP Gel, Solaquin
Kehamilan dan laktasi
Kategori Kehamilan: C
Laktasi: tidak diketahui jika didistribusikan dalam ASI; Gunakan dengan hati-hati
Farmakologi

Mekanisme aksi : Mengurangi depigmentasi kulit secara reversibel dengan menghambat oksidasi enzimatik tirosin menjadi 3, 4-dihydroxyphenylalanine (DOPA); juga menekan proses metabolisme melanosit lainnya; paparan sinar matahari membalikkan efek dan menyebabkan repigmentasi
Farmakokinetik : Onset dan durasinya bervariasi per individu

Dexpanthenol
Keterangan
Nama Dagang
Dexpanthenol, Bepanthen
Kelas obat
Topikal
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1990).
Indikasi
Sebagai obat luar lokal untuk infeksi jamur
Dosis dan cara penggunaan
(Dewasa) Bentuk sediaan dan kekuatan : krim topikal 2%.
Terapkan secara topikal ke area yang terkena 1 – 2 kali / hari.
Efek samping
(Frekuensi Tidak Ditetapkan) gatal, perasaan geli, gangguan, urtikaria, reaksi alergi
Peringatan

Kontraindikasi :Hipersensitivitas
Perhatian : Hanya untuk penggunaan eksternal, hindari mata
Kehamilan & Laktasi

Kategori kehamilan: C. Laktasi: Ekskresi dalam susu dimungkinkan; gunakan dengan hati-hati, Pasien hamil atau menyusui harus mencari nasihat dari profesional kesehatan sebelum menggunakan obat bebas.
Gambar
   

Isoconazol
Keterangan
Kelas obat
Topikal
Pemberian
Maksimal 1 tube (Menkes RI, 1993).
Indikasi
Infeksi jamur di kulit.
Dosis dan cara penggunaan
Krim (1%, 2%), terapkan secara topikal ke area yang terinfeksi jamur secepatnya (MIMS Indonesia)
Efek samping
Reaksi lokal termasuk terbakar dan gatal. Pertumbuhan berlebih organisme tertentu. 
Penyimpanan
Simpan ditempat <30 ˚C
Kehamilan & Laktasi
Dapat merusak kontrasepsi karet atau latex, dibutuhkan monitoring
Gambar
 
Nama Dagang
Isoconazol

Ketokonazol
Keterangan
Kelas obat
Topikal
Pemberian
Kadar ≥ 2%, krim 1 tube, scalp sol. 1 btl. (Menkes RI, 1993).
Indikasi
Sebagai obat luar untuk infeksi jamur lokal
Dosis dan cara penggunaan
Shampoo (2%) : Oleskan ke area kulit lembap yang terkena, gosok, tunggu 5 menit dan bilas (satu kali biasanya cukup)
Krim (2%) : Gunakan satu kali setiap hari untuk melindungi area sekitarnya dan sekitarnya selama 2 minggu.
Penyimpanan
Simpan di suhu  15 – 25 ˚C
Efek samping
Dampak buruk 1-10% :Iritasi parah, pruritus, menyengat.
Frekuensi tidak ditetapkan : (Sampo) Kerontokan rambut / alopecia, gangguan tekstur rambut tidak normal, scalp pustules, kulit kering, pruritus, ketertarikan / kekeringan pada rambut dan kulit kepala.
Postmarketing reports : sensasi terbakar, rasa sakit, iritasi kulit, eritema.
Peringatan

Kontraindikasi : Hipersensitivitas, kulit kepala yang rusak atau meradang (OTC self-medication)
Perhatian : Hentikan jika iritasi terjadi, angioedema pernah dilaporkan, shampoo dapat menghitamkan rambut dan mengubah tekstur rambut, beberapa formulasi mengandung sulfit, yang dapat menyebabkan reaksi tipe-alergi; juga dapat menyebabkan episode asthma yang berat yang mengancam jiwa atau berat pada beberapa pasien, hindari kontak dengan mata dan selaput lendir lainnya; bukan untuk penggunaan oral, intravaginal atau ophthalmic; hentikan penggunaan dan hubungi petugas kesehatan profesional jika kondisi memburuk atau tidak membaik
Kehamilan & Laktasi
Kehamilan : Infertilitas
Laktasi : dalam studi hewan ketoconazole ditemukan dalam susu setelah pemberian oral
Gambar
 
Nama Dagang
Nizoral Topical, Extina, Ketozole, Xolegel

Oxiconazole
Keterangan
Kelas obat
Topikal
Pemberian
Kadar < 2%, l tube (Menkes RI, 1993).
Indikasi
Sebagai obat luar untuk infeksi jamur lokal
Dosis dan cara penggunaan
cream/lotion : 1%, gunakan dua kali / hari di area yang terinfeksi.
Penyimpanan
Simpan di suhu 15 – 30˚C
Interaksi
Serius : astemizole, cisapride, dihydroergotamine, dihydroergotamine intranasal, dronedarone, ergotamine, erythromycin base, erythromycin ethylsuccinate, erythromycin lactobionate, erythromycin stearate, everolimus
Lovastatin, pimozide, ranolazine, sertindole, silodosin, simvastatin, sirolimus, terfenadine, tolvaptan. Gunakan alternatif lain.
Efek samping

Pruritus (1-2%), terbakar (1-2%), <1% : gangguan, pedas, eritema, ruam, folliculitis, papula, nodul, kelelahan, fissuring
Peringatan
Kontraindikasi : hipersensitivitas, bukan untuk penggunaan ophthalmic atau intravaginal.
Kehamilan & Laktasi
Kategori kehamilan: B, laktasi: didistribusikan ke dalam susu; gunakan dengan hati-hati pada wanita menyusui.
Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar antara 15-30 ˚C jauh dari panas dan cahaya. Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan semua obat-obatan dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Gambar
 
Nama Dagang
Oxistat

Tolsiklat
Keterangan
Kelas obat
Topikal
Pemberian
Maksimal l tube, 5 g (Menkes RI, 1999).
Indikasi
Antijamur
Dosis dan cara penggunaan
Tersedia dalam bentuk krim, gel, dan
Solution, lotion : 1%. Bedak : 0,5%. Gunakan 2 – 3 kali / hari selama 7 – 21 hari. Gunakan pada kulit yang terdapat panu (Saliha, 2018)

 Obat OTC
Selenium Sulfida
Informasi Obat
Kelas obat
Obat bebas terbatas, topikal kulit
Indikasi
Panu
Dosis dan cara penggunaan
busa berbasis air & lipid : 2,25% (TersiFoam)
losion : 2,5% ; sampo : 1%, 2.3%
Tinea Versicolor : Oleskan lotion / sampo 2,5-2,5% ke area yang terkena dan busa dengan sedikit air; biarkan kulit selama 10 menit dan bilas sampai bersih; menerapkan setiap hari selama 7 hari
Foam : Gosokkan busa ke kulit yang terkena dampak 2 kali sehari
Interaksi
-
Efek samping

Frekuensi tidak ditetapkan : Menyengat sementara, pembakaran, kelesuan, alopecia atau perubahan warna rambut, getaran, kekeringan yang tidak biasa atau oilness kulit kepala, diaforesis, sakit perut, bawang putih, gatal atau iritasi,
Peringatan
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap selenium sulfida, bukan untuk penggunaan oftalmik, oral, anal atau intravaginal.
Perhatian : Hindari kontak dengan semua selaput lendir, termasuk mata, bibir, kulit yang pecah / meradang, jangan gunakan jika ada peradangan atau eksudasi, karena peningkatan penyerapan dapat terjadi, risiko toksisitas sistemik, hentikan kemerahan atau iritasi terjadi
Kehamilan & Laktasi
Kategori Kehamilan: C
Laktasi: tidak diketahui jika didistribusikan dalam ASI; gunakan kation
Penyimpanan
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi
Gambar
 
Nama Dagang
Head & Shoulders Intensive Treatment, Selsun Blue Medicated Treatment, SelRx, Selsun Rx, TersiFoam

Zinc Pyrithione
Informasi Obat
Kelas obat
Obat bebas terbatas, Keratolytic Agents,
Indikasi
Seborrhea
Dosis dan cara penggunaan
Sampo :  0,25%, 1%, 2%, losion : 0,25%, krim : 0,25%, Kondisioner : 0,5%, sabun batang : 2%
Seborrhea : Shampoo : Terapkan ke rambut basah / kulit kepala, busa, lalu bilas dengan baik; dapat diikuti dengan conditioner, Bar : Dapat digunakan pada tubuh dan atau kulit kepala; usapkan area basah; pijat dan bilas
Interaksi
Abiraterone acetate,  Alcohol, Alfentanil, Aliskiren,     Alprazolam, Aluminium hydroxide and oxide, Amphotericin B, Aprepitant, Artesunate, Astemizole,  Beclomethasone, Bosentan, Carbamazepine, Cimetidine, Cisapride, Corticotropin, Cyclosporin A, Dabigatran, Desonide, Didanosine, Docetaxel, Eplerenone, Erlotinib, Famotidine, Fexofenadine, Flunisolide, Indinavir, Sodium calcium edetate.
Efek samping

Frekuensi tidak ditetapkan : Menyengat / membakar kulit kepala, desquamation, Iritasi pada kulit (jarang)
Peringatan
Kontraindikasi : hipersensitivitas,
Perhatian : hanya digunakan secara topikal, hindari kontak dengan mata
Kehamilan & Laktasi
Kategori kehamilan: C
Laktasi: Tidak Diketahui
Pasien hamil atau menyusui harus mencari nasihat dari profesional kesehatan sebelum menggunakan obat bebas terbatas
Penyimpanan
Simpan obat di temperatur ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung. Jangan membekukan obat kecuali diperlukan oleh brosur kemasan. Jauhkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke drainase kecuali diinstruksikan seperti itu. Obat yang dibuang dengan cara ini dapat mengontaminasi lingkungan.
Gambar
Hasil gambar untuk Zinc Pyrithione   Hasil gambar untuk Zinc Pyrithione
Nama Dagang
Denorex Everyday Dandruff Shampoo, Head & Shoulders Shampoo, DHS Zinc Shampoo, Head & Shoulders Dry Scalp, Selsun Blue Itchy Dry Scalp, T/Gel Daily Control, Zincon Shampoo

c.       Pengobatan Panu
Perawatan panu dapat terdiri dari krim, lotion, atau sampo yang diletakkan di kulit. Itu juga bisa termasuk obat yang diberikan sebagai pil. Jenis perawatan akan tergantung pada ukuran, lokasi, dan ketebalan area yang terinfeksi.
Pilihan perawatan:
·         Anti-fungal topical
Produk-produk ini diterapkan langsung ke kulit Anda dan mungkin dalam bentuk lotion, sampo, krim, busa, atau sabun. Mereka menjaga pertumbuhan ragi di bawah kontrol. Produk-produk topikal anti-jamur yang dijual bebas yang mengandung bahan-bahan seperti zinc, clotrimazole, miconazole, pyrithione, selenium sulfide, dan terbinafine tersedia. Tetapi kadang-kadang resep obat mungkin diperlukan.
·         Pil antijamur. Ini dapat digunakan untuk mengobati kasus tinea versikolor yang lebih serius atau berulang. Atau dalam beberapa kasus mereka dapat digunakan karena mereka dapat memberikan resolusi infeksi yang lebih sederhana dan lebih cepat. Obat-obatan ini diberikan dengan resep dan dapat memiliki efek samping. Jadi penting untuk diawasi oleh dokter Anda saat menggunakan pil antijamur. (WebMD, 2018).
 Pasien harus diberitahu bahwa panu disebabkan oleh jamur yang biasanya hadir di permukaan kulit dan karena itu tidak dianggap menular. Kondisi ini tidak meninggalkan bekas luka permanen atau perubahan pigmen, dan perubahan warna kulit akan hilang dalam 1-2 bulan setelah perawatan dimulai. Kambuh sering terjadi, dan terapi profilaksis dapat membantu mengurangi tingkat kekambuhan yang tinggi (Medscape, 2018).
Panu dapat berhasil diobati dengan berbagai agen. Agen topikal yang efektif termasuk selenium sulfida, seng-pyrithione, natrium sulfacetamide, ciclopirox olamine, tacrolimus, serta antijamur azole dan allylamine. Bahkan jika area kulit kecil terlibat, mengobati dengan topikal dari leher hingga lutut dapat membuat perawatan lebih berhasil (Medscape, 2018).
Losion selenium sulfida secara bebas dioleskan ke area kulit yang terkena setiap hari selama 2 minggu; setiap aplikasi diizinkan untuk tetap berada di kulit setidaknya 10 menit sebelum dicuci. Dalam kasus yang resisten, aplikasi semalam dapat membantu. Antijamur azole topikal dapat diterapkan setiap malam selama 2 minggu. Aplikasi mingguan dari salah satu agen topikal untuk beberapa bulan berikut dapat membantu mencegah kekambuhan (Medscape, 2018).
Pada pasien dengan penyakit yang tersebar luas, beberapa terapi antijamur topikal bisa mahal. Formulasi sampo bebas dari selenium sulfida, zinc-pyrithione, dan ketoconazole adalah pilihan berbiaya rendah yang tersedia secara luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk menutupi area permukaan yang luas. Allylamines topikal telah terbukti efektif secara klinis dan mikologis. Tacrolimus 0,03% diterapkan secara topikal telah terbukti memberikan pengobatan yang efektif secara mikologi; Namun, itu tidak efektif dalam mempercepat penurunan penampilan hipopigmentasi terkait dengan panu (Medscape, 2018).
Sementara ketoconazole oral merupakan kontraindikasi untuk pengobatan panu, busa topikal mungkin berguna pada beberapa pasien. Risiko kerusakan hati yang serius, masalah kelenjar adrenal, dan interaksi obat berbahaya dengan penggunaan ketoconazole oral lebih menguntungkan daripada infeksi jamur pada kulit (Medscape, 2018).
Terapi oral dengan antijamur sistemik lainnya efektif untuk panu dan sering lebih disukai oleh pasien karena kemudahan dan pemberian oral kurang memakan waktu daripada pengobatan topikal. Tentu saja, terapi oral dapat digunakan bersama dengan rejimen topikal. Flukonazol, dan itrakonazol adalah agen oral yang disukai. Berbagai rejimen dosis telah digunakan. Flukonazol telah ditawarkan sebagai dosis tunggal 150 hingga 300 mg mingguan selama 2-4 minggu dan merupakan agen oral yang paling aman. Itraconazole biasanya diberikan pada 200 mg/hari selama 7 hari. Pramikonazol dan sertaconazole juga telah digunakan dalam pengelolaan panu. Sebuah tinjauan menyarankan rejimen dosis berikut: 200 mg/hari untuk 5 atau 7 hari itrakonazol, 300 mg/minggu untuk 2 minggu flukonazol, dan 200 mg/hari untuk 2 hari pramikonazol (Medscape, 2018).

d.      Mencegah Panu
Kekambuhan panu sangat sering karena ragi yang menyebabkan infeksi adalah jamur yang normal hidup pada kulit. Obat pembersih dapat digunakan satu atau dua kali sebulan untuk membantu mencegah panu datang kembali. Perlunya menggunakan pembersih ini jika infeksi terus kembali, terutama jika tinggal di daerah yang hangat dan lembab.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mengelola tinea versikolor:
  • Hindari menggunakan produk kulit berminyak
  • Kurangi ekspos terhadap sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat memicu atau memperburuk kondisi kulit, dan membuat ruam lebih terlihat
  • Jika mengharuskan keluar rumah dan terpapar terik sinar matahari, pertimbangkan untuk menggunakan sampo anti-jamur secara rutin selama beberapa hari sebelum terpapar sinar matahari
  • Gunakan tabir surya setiap hari. Gunakan tabir surya yang tidak berminyak dengan faktor perlindungan matahari minimum (SPF) 30
  • Jangan memakai pakaian ketat
  • Kenakan kain longgar yang dingin seperti katun untuk mengurangi keringat.
  • Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain (seperti handuk, celana dalam, dan baju) (Gupta, 2015)
 DAFTAR PUSTAKA

Gupta, K.A., dan Foley, A.K. 2015, Antifungal Treatment for Pityriasis Versicolor, J. Fungi, 2015(1): 13 – 2.
Mendez, L.J., and M.D. 2010, Pathogenesis of dermatophytosis and tinea versicolor, Journal Clinics in Dermatology, Volume 28, Issue 2, Pages 185-189.
WebMD. 2018. Tinea versicolor. Available online at
Medscape. 2018. Tinea Versicolor Treatment & Management. Available online at https://emedicine.medscape.com/article/1091575-treatment [diakses tangal 6 Oktober 2018].
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 347/MenKes/SK/VlI/1990 Tentang Obat Wajib Apotik, Menteri Kesehatan, Jakarta, Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1993, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 924/MENKES/PERiX/1993 Tentang Daftar Obat Wajib Apotik No. 2, Menteri Kesehatan, Jakarta, Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1176/Menkes/SKX/1999 Tentang Daftar Obat Wajib Apotik No. 3, Menteri Kesehatan, Jakarta, Indonesia.
Saliha, Anarawati, 2018, Analisis Faktor Resiko Terjadinya Pitiriasis Versikolor Pada Petugas Parkir. Thesis, UNIMUS.

Comments