Laporan Praktikum Kimia Dasar I Tentang Pengamatan Ilmiah

#doodleoftheday Last day of the #summerhols #graphite #sharpie

PERCOBAAN I
PENGAMATAN ILMIAH

I.    TUJUAN
1.    Memperoleh pengalaman dalam mencatat dan menjelaskan pengamatan percobaan.
2.    Mengembangkan keterampilan dalam menangani alat kaca dan memindahkan bahan kimia padat maupun cairan.
3.    Membiasakan diri dengan tata cara kselamatan kerja di laboratorium.

II.    PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1.    Bagaimana caranya mengamati reaksi yang menghasilkan gas, cairan dan padatan.
2.    Mana bahan kimia yang perlu dilakukan dengan hati-hati dan sebutkan bahayanya: alkohol, ammonium nitrat, kalsium klorida, bahan kimia organik, dan air suling.

III.    DASAR TEORI
Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun eksperimen yang direncanakan. Seperti dalam semua ilmu pengetahuan alam, orang terus-menerus membuat pengamatan dan mengumpulkan fakta yang kemudian dicatat dengan cermat sampai dibuat kesimpulan.
Sebelum menarik kesimpulan, data hasil observasi yang banyak diringkas menjadi satu pertanyaan singkat yang disebut "hukum". Hukum dan fakta yang ada dijelaskan dengan bantuan hipotesis atau pun suatu teori yang dirancang untuk menyarankan mengapa atau bagaimana suatu hal dapat terjadi.
Semua hal ini jika disimpulkan merupakan suatu prosedur yang disebut Penelitian Ilmiah yang melibatkan 3 langkah utama, yaitu:
1.    Pelaksanaan percobaan dan mengumpulkan data,
2.    Menjelaskan hipotesis untuk menghubungkan dan menjelaskan data yang ada, dan
3.    Mengajukan teori.
Hipotesis yang diajukan kadang-kadang terbukti tidak terlalu sesuai keadaan yang nyata dan terjadi, walaupun tidak segera ditolak. Hal ini terjadi karena banyak ilmuwan kimia yang enggan untuk meninggalkan teori lama untuk menganut dan mengembangkan teori yang baru yang oleh  mereka dikatakan masih banyak hal-hal di alam ini yang samar-samar dan tidak jelas. Oleh sebab itu hipotesis dapat ditolak, diubah atau walaupun jarang, sesudah diuji saksama, bahkan menjadi hukum atau teori ilmiah. Mari kita lihat cara mengajukan hipotesis.
Merkuri oksida yaitu serbuk jingga, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dipanaskan selama 2 menit. Batang korek api dinyalakan kemudian dipadamkan. Batang korek api yang masih membara ini lalu didekatkan pada mulut tabung.


IV.    PROSEDUR PERCOBAAN
1.    Busa hitam. Masukkan gula pasir ke dalam gelas piala 150 ml sampai 1/6 gelas piala terisi. Tambahkan 5 ml asam sulfat pekat dan aduk hati-hati.
2.    Panas dan dingin. Masukkan seujung sudip ammonium klorida ke dalam tabung reaksi dan kalsium klorida ke dalam tabung reaksi yang lain. Isilah tabung sampai setengahnya dengan air. peganglah bagian bawah tabung (catatan: buanglah bahan kimia ke dalam bak cuci, lalu siram dengan air yang banyak).
3.    Aktif dan tidak aktif. Isilah gelas piala (250 ml) dengan air sampai setengahnya. Masukkan sebuah paku besi dan sekeping logam kalsium dalam air. catat pengamatan Anda dan ajukan hipotesis.
4.    Paku tembaga. Isilah setengah gelas piala (250 ml) dengan larutan tembaga (II) sulfat, masukka sebuah paku besi ke dalamnya. Tunggu beberapa menit lalu catat pengamatan Anda.
5.    Ada dan hilang. Masukkan sekitar 10 ml merkuri (II nitrat ke dalam gelas ukur. Tambahkan 20 ml larutan kalium iodida ke dalam gelas piala tersebut. Amati dan catat. Kemudian ajukan hipotesa Anda.

Comments