Laporan Praktikum Kimia Dasar I Tentang Penetapan Massa Molar Berdasarkan Penurunan Titik Beku

Twin Card Baby boy and baby girl twins. By Heather Tatum Cards. #twins #baby #cards
Source: pinterest.com

PERCOBAAN V
PENETAPAN MASSA MOLAR 
BERDASARKAN PENURUNAN TITIK BEKU

I.    TUJUAN
1.    Menetapkan titik beku cairan murni dan larutan.
2.    Menetapkan massa molar dari senyawa yang tidak diketahui berdasarkan penurunan titik beku.

II.    PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1.    Dalam 400 g air dilarutkan 9 g glukosa dan sejumlah urea. Bila titik beku larutan -0,93˚C, tentukan berat urea yang ditambahkan.
2.    Sebanyak 1,2 g senyawa rumus C8H8O dilarutkan dalam 15,0 ml sikloheksana (ρ 0,799 g/ml).

III.    DASAR TEORI
Sifat koligatif merupakan sifat yang berlaku umum pada larutan, dimana besarnya hanya bergantung pada jumlah partikel yang terdapat dalam larutan, tidak bergantung pada jenisnya. Sifat-sifat tersebut adalah:
1.    Penurunan titik beku (∆Tb)
2.    Kenaikan tititk didih (∆Td)
3.    Penurunan tekanan uap (∆P)
4.    Tekanan osmose, π = mRT
Larutan akan memperlihatkan perilaku pendinginan yang berbeda dengan cairan murni. Temperatur larutan akan turun lebih rendah tetapi belum membeku, kemudian akan turun lagi secara perlahan disaat pembekuan berlangsung (gambar b), lewat dingin, artinya temperatur turun di bawah titik beku lalu naik lagi. Untuk memperoleh titik yang terbaik, tariklah dua garis, masing-masing untuk bagian atas dan bagian bawah kurva hingga perpotongan. Titik potong menunjukkan  titik beku.

Penurunan titik beku dirumuskan sebagai berikut:

∆Tb = Kb.m
∆Tb = Tblar - Tbpel
Dimana M = (W2/Mr W2) x (1000/W1)
Keterangan:
W2 = massa zat terlarut
Mr = Mr zat terlarut
W  = massa pelarut
M  = molalitas
Pada larutan elektrolit, nilai koligatif lebih besar dari zat non elektrolit, sebab zat elektrolit mengalami disosiasi/ionisasi membentuk ion-ionnya sehingga ada faktor koreksi Van Hoff (i).
∆Tb = Kb.m.i
∆Tb = Kb.m.(1+(n-1)α)
Keterangan:
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi

IV.    PROSEDUR PERCOBAAN
A.    Penetapan titik beku pelarut
1.    Ambil tabung reaksi besar, gabus, sumbat dengan dua lubang, thermometer dengan ketelitian sampai 0,1 ˚C, statif dan klem, kawat kasa, kawat pengaduk, dan gelas piala 600 ml. Rakitlah alat seperti gambar berikut, pasanglah thermometer dan kawat pendingin yang terdiri dari es, air dan sedikit garam.
2.    Tambahkan tepat 5 ml air ke dalam tabung, lalu pasanglah sumbat. Jepitlah tabung seperti yang terlihat pada gambar. Pastikan permukaan cairan pendingin dalam gelas piala.
3.    Gunakan kawat pengaduk untuk mengaduk p xylena sewaktu mendingin. Jika temperatur telah mencapai 18˚C, catatlah temperatur setiap 15 detik hingga p xilena membeku.
4.    Angkat tabung dari cairan pendingin dan biarkan mencair kembali. Gunakan tabung dan isinya untuk percobaan B.

B.    Penetapan massa senyawa yang tidak diketahui.
1.    Ambil kira-kira 1 sampai 2,5 g senyawa, dan timbang dengan ketelitian tinggi. Pindahkan ke dalam tabung hingga semua zat terlarut.
2.    Tetapkan titik beku larutan p xilena, catat temperatur setiap 15 detik seperti pada butir 3.

V.    PERHITUNGAN
1.    Plot kurva titik beku p xilena murni, tentukan titik beku larutan murni.
2.    Buat kurva titik beku larutan senyawa dalam p xilena. Gunakan metode yang digunakan pada latar belakang, tentukan titik beku larutan.
3.    Tetapan titik beku molar (Kb) p xilena = 4,3˚C per menit. Cari rapatan ρ xilena dalam handbook dan hitung massa pelarut yang digunakan. Hitung massa molar senyawa.
4.    Assisten akan memnerikan rumus empiris senyawa. Hitung rumus molekulnya.

Comments